Apartemen ini menjadi cerminan dari penghuninya. Sebuah ruang sekaligus sebagai kulit kedua. Lapisan lain, yang melindungi dan memberi kemungkinan untuk mengeskpresikan diri. Dirancang oleh Network of Architecture (NOA) telah menyelesaikan apartemen tunggal di mana ruang berubah menjadi senbuah buku.
Interior benar-benar bisa memotivasi orang dengan pengaturan sederhana dan penempatan furnitur yang tepat. Warna putih membentuk pemandangan, yang kemudian menyatu dengan penghuni dan benda-benda favoritnya. Ini adalah ruang di mana penghuninya bisa dengan bebas menulis kisahnya sendiri.
Interior
Desainer ingin menghapus semua kenangan dan benda-benda yang berhubungan dengan ingatan penghuni sebelumnya untuk menciptakan ruang bagi pengembangan karakter baru. Apartemen tunggal diibaratkan seperti kulit kedua yang memungkinkan penghuninya merasa nyaman dan terus berkembang. Itulah sebabnya semua warna dan pola ruang tetap putih. Untuk meningkatkan keterikatan dari pemilik baru, semua benda-benda dan perabotan semuanya terkait yang membangkitkan momen dan memori penghuninya.
Perabotan
Setiap perabot dan juga elemen dekoratif memiliki cerita tersendiri bagi pemiliknya. Setiap objek dipilih dengan pemikiran dan ide pemilik untuk membagun titik awal pengembangan pribadi di dalam apartemen. Benda-benda tersebut di perbaharui dan dipersonalisasi karena setiap bagian adalah bagian dari keseluruhan. Perabotan sebagai hasil pencarian pribadi dan bagian dari kisah hidup pemiliknya.
Dekorasi dan pencahayaan
Sebagian besar benda dan tekstil berasal dari saat pemiliknya bepergian atau berasal dari orang-orang yang terkait dengannya. Terdapat karpet dari Kurdistan di sebelah lampu bersejarah dari bangunan pabrik di Berlin. Perak adalah warisan dari neneknya yang dia dapatkan sebagai hadiah pernikahan tahun lalu, dan masih banyak lagi benda-benda yang menjadi dekorasi seni berharga bagi pemiliknya.
Desainer: Network of Architecture