Rumah arsitektur Jepang sering menampilkan desain minimalis dengan mengedepankan lansekap, seperti rumah yang terletak di daerah Nishi, kota Niigata, berdiri di atas jajaran bukit pasir yang terbentuk di sepanjang pantai sekitar 1700 tahun yang lalu. Budaya dan gaya hidup Jepang memiliki praktik yang mengakar dalam memanfaatkan lingkungan sekitar, hanya menggunakan apa yang dibutuhkan, dan hidup selaras dengan alam. Semua elemen ini terlihat di Toga House, sebuah rumah Jepang dengan gaya arsitektur unik karena menggunakan konsep payung sebagai bagian dari atapnya.
Terdapat dua kebalikan dengan wilayah di sekitarnya, bagian depan memiliki lingkungan pemukiman yang padat dengan jalan raya yang sempit, sementara bagian belakang malah terhampar padang rumput yang luas hingga bagian pinggiran. Nah, di pinggiran inilah Takeru Shoji selaku arsitek membangun rumah untuk pasangan dan anak-anak mereka, yang tetap mempertahankan karakteristik situs, perbedaan esktrim dan modulasi ketinggian yang curam.
Memilki luas 400 meter persegi, tetapi padang rumput terbuka di sekitarnya beberapa kali lipat dari area ini dan tidak ada rencana untuk membangun apapun di atas tanah ini di masa depan. Akhirnya, arsitek ingin mengikat padang rumput yang luas dan menariknya ke dalam kehidupan sehari-hari para penghuninya, sekaligus memberikan rasa aman pada rumah. Dalam proses desainnya mencoba menjembatani dua elemen kontras ini dan memanfaatkan bukit pasir untuk menemukan cara membangun yang memungkinkan.
Setelah melalu berbagai pertimbangan, setiap ruangan dibangun dengan menerapkan teknik konstruktif primitif, meliputi menggali, menumpuk, dan memasang pilar di pasir untuk membuat atap menyerupai payung yang melindungi dari panas dan hujan. Di area tengah, pilar kayu tunggal berdiameter 360mm menembus hampir di setiap lantai yang menopang atap dengan tangga. Bagian tangga ini seluruhnya terbuat dari kayu, tapak, pilar tengah dan bahkan sisipan perangkat keras yang digunakan untuk menstabilkan setiap tapak. Ini menciptakan elemen interior yang kuat dan menakjubkan.
Demikian pula, penyangga kayu diagonal antara pilar tengah dan sudut atap, memungkinkan untuk membuat bukaan bebas kolom yang besar pada bangunan. Pintu geser di bukaan ini menjadi perluasan dari teras, menghadap ke padang rumput yang luas dan membantu menciptakan ruang untuk terhubung keluar.
Berikut ini inspirasi rumah Jepang dengan atap payung yang unik!
designer: Takeru Shoji Architects
